Bagaimana Mengidentifikasi Gejala Gangguan Kepribadian Garis Batas

Untuk menangani seseorang dengan BPD, perlu dilakukan identifikasi dan menghilangkan gejala BPD yang dimilikinya, yang meliputi berbagai perilaku yang merupakan gejala gangguan kesehatan jiwa ini. Gejala BPD meliputi: pola hubungan yang tidak stabil yang terus-menerus, upaya yang sering untuk menghindari keterikatan, citra diri yang tidak stabil, perubahan suasana hati yang tidak menentu, ledakan amarah, perilaku kompulsif, dan pikiran obsesif. Gejala-gejala ini umumnya ditampilkan dalam kombinasi, tetapi juga dapat diperlihatkan secara terpisah.

Ketika seseorang menderita gangguan kepribadian ambang, mereka mungkin menjadi semakin curiga terhadap orang lain dan bahkan diri mereka sendiri. Mereka mungkin terus-menerus mengkhawatirkan penampilan dan bahasa tubuh mereka, serta mungkin menunjukkan gejala seperti makan berlebihan dan belanja kompulsif. Beberapa orang mungkin juga menunjukkan tanda-tanda kekerasan, yang meliputi perasaan sangat bersalah, takut, tidak percaya, dan marah. Kadang-kadang korban juga akan berulang kali menunjukkan perilaku menyakiti diri sendiri, seperti upaya bunuh diri untuk melukai diri sendiri.

Untuk menentukan gejala seseorang secara akurat, ada sejumlah alat berbeda yang dapat digunakan. Alat-alat ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dan perilaku tertentu pada orang yang berinteraksi dengan mereka, yang mungkin umum pada mereka yang memiliki gangguan kepribadian ambang. Misalnya, jika seseorang berulang kali mencoba bunuh diri, mereka mungkin menunjukkan beberapa atau semua gejala BPD berikut.

Banyak dari ciri-ciri yang menjadi ciri khas BPD juga dapat ditemukan pada individu yang sedang mengalami gejala gangguan jiwa lainnya, termasuk gangguan bipolar dan depresi. Faktanya, kebanyakan psikolog akan meresepkan psikoterapi untuk pasien mereka yang menunjukkan berbagai gejala yang menyerupai gejala BPD.

Ada banyak jenis teknik psikoterapi yang dapat digunakan untuk membantu seseorang dengan gangguan kepribadian ambang. Teknik-teknik ini dapat mencakup terapi keluarga, psikoterapi individu dan kelompok, dan dalam beberapa kasus, terapi perilaku kognitif.

Beberapa teknik psikoterapi terbaik yang dapat digunakan dengan orang yang menunjukkan gejala gangguan kepribadian ambang adalah terapi perilaku kognitif (CBT), terapi interpersonal, dan terapi integrasi imajinal. Teknik CBT dianggap salah satu yang paling efektif dalam merawat pasien yang menderita BPD.

CBT adalah proses interaktif yang terjadi antara terapis dan pasien melalui beberapa sesi di mana terapis akan dapat mengeksplorasi pola pikir dan pola perilaku pasien dan kemudian bekerja dengan mereka untuk mengubah pola ini. Melalui proses ini, terapis akan mempelajari apa yang dipikirkan pasien setiap saat, bagaimana pikiran tersebut mengarah pada perilaku, dan bagaimana mengubah perilaku yang terkait dengan pikiran tersebut.

Salah satu karakteristik terpenting dari terapi integrasi imajinal adalah terapi ini berfungsi untuk membantu pasien mengidentifikasi pengalaman masa lalu yang mengarah pada perilaku mereka. Melalui proses ini, terapis akan dapat mengidentifikasi apa yang mungkin mereka pikirkan atau rasakan yang menyebabkan perilaku mereka, sehingga mereka dapat mengubahnya. Melalui sesi terapi integrasi imajinal, terapis membantu klien untuk menyadari ketakutan dan kecemasan mereka dan menggantinya dengan yang positif.

Dalam beberapa kasus, orang dengan gejala gangguan kepribadian ambang juga akan diberi resep obat. Obat-obatan ini mungkin termasuk obat anti-kecemasan, antidepresan, dan obat penenang. Ini biasanya merupakan pilihan yang dibuat dokter untuk pasien yang menunjukkan beberapa gejala BPD tetapi belum mengalami episode manik besar.

Sementara pengobatan dan terapi sedang mempertimbangkan bentuk pengobatan yang paling efektif, ada pilihan lain yang juga dapat dieksplorasi. Pilihan ini termasuk psikoterapi, hipnoterapi, dan terapi kelompok.

Psikoterapi adalah suatu bentuk terapi yang digunakan untuk memeriksa perasaan batin seseorang. Mereka akan dilatih untuk mengenali emosi dan pikiran mereka, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Selama psikoterapi, terapis akan dapat mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan orang tersebut merasa tertekan atau cemas, dan apa yang menyebabkan orang tersebut merasa gagal dan kapan tidak. Mereka juga akan diajari untuk mengidentifikasi masalah yang dimiliki orang tersebut dengan hubungan, dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan mereka.

Hipnoterapi adalah jenis terapi yang mengajarkan terapis bagaimana menggunakan teknik relaksasi untuk membantu pasien rileks dan mengatasi kecemasan dan serangan panik. Ketika mereka tenang, terapis kemudian dapat mengajari klien bagaimana memusatkan perhatian pada saat ini dan menghindari masa lalu dan masa depan. Terapis juga akan mengajari klien cara mengembangkan hubungan yang positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *